Selasa, 14 Agustus 2012

PIM Diduga Ikut Bermain Soal Kasus Penyeludupan Pupuk Ke Malaysia

Polisi Amankan Satu Unit Kapal dan 250 Ton Pupuk Subisidi
LHOKSEUMAWE ( Berita ) : polisi jajaran Polsek Dewantara Aceh Utara berhasil mengamankan satu unit kapal KM Artika dan 10 unit treuk angkutan beserta 250 ton pupuk bersubsidi Rabu, 18 Juli 2012 sekira pukul 22:00 Wib malam. Pupuk asal produksi PT Pupuk Iskandar Muda ( PIM ) Lhokseumawe rencana akan diseludup ke Malaysia dengan menggunakan kapal laut berkapasitas sekitar 1000 ton.
 Namun upaya mafia penyeludupan pupuk ke negeri jiran yang disebut-sebut pelakunya oknum PT PIM dan CV Aneuk Utara akhirnya gagal. Kasus haram tersebut diketahui aparat penegak hukum berawal dari laporan masyarakat disekitar kawasan Krueng Geukuh. Kemudian porsenil polisi langsung turun ke lokasi menangkap Kapal KM Artika di pelabuhan PT AAF Krueng Geukuh Aceh Utara yang sedang memuat pupuk yang dipasok dari gudang distributor di bawah kendali PT PIM dengan menggunakan mobil treuk milik salah satu perusahaan lokal CV Aneuk Utara.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Kukuh Santoso, melalui Kapolsek Dewantara, Aiptu Sofyan, SH, mengatakan kepada Berita, Kamis 19 Juli 2012, di pelabuhan PT AAF polisi telah menangkap satu unit kapal KM Artika beserta 250 ton pupuk subsidi dan 10 treuk yang mengangkut pupuk dari salah gudang distributor di bawah kendali perusahaan PIM ke pelabuhan PT AAF. Barang yang berhasil disita sekitar pukul 22:00 Wib malam berupa treuk dan pupuk sudah diamankan di Polsek setempat dan kapal sudah ditahan di pelabuhan PT AFF sebagai barang bukti dalam kasus penyuludupan pupuk bersubsidi.

Sejauh ini pihaknya belum bisa memberi keterangan lebih lanjut kepada media soal kasus penyeludupan pupuk subsisdi karena sudah dilimpahkan langsung ke Malpores Lhokseumawe. Jika membutuhkan perkembangan informasi lebih lanjut dalam kasus yang merugikan Negara langsung saja ke Kapolres Lhokseumawe, demikian Sofyan, menjawab kepada wartawan

Menurut pengakuan ABK kapal KM Artika Riswal, kepada polisi, kapal yang dikemudinya itu tidak terkait dengan kasus penyeludupan pupuk. Dia hanya transit di pelabuhan AFF Lhokseumawe lantaran dalam keadaan rusak (emergency) sudah dua hari sejak 16 Juli 2012. Mereka tujuan berlayar dari Tanjong Balai Sumatera dalam kondisi kosong menuju ke Banda Aceh tetapi tidak menyebutkan secara untuk tujuannya, terang Sofyan.

Sementara itu, Humas PT PIM Mustafa Thahir, yang dikonfirmasi Berita mengatakan, untuk sementara sedang mencari nama-nama distributor - distributor pupuk di bawah kendali PT PIM agar mengetahui siapa pelakunya. Akan tetapi CV Aneuk Utara seperti dikhabarkan pelaku penyeledupan pupuk subsidi tidak benar karena perusahan itu bergerak dibidang jasa pengangkutan bukan distributor pupuk.

Hasil pantauan koran ini di titik lokasi, sepuluh unit truek yang mengangkut pupuk berlambang subsidi terlihat antri di pelabuhan untuk bongkar muat ke kapal KM Artika yang sudah stambai di pelabuhan AFF Krueng Geukuh. Pupuk yang diangkut dengan treuk tronton menuju pelabuhan ditutup pakai terpal agar tidak nampak barang saat diangkut dari gudang PIM ke pelabuhan atau sekitar 3 kilometer jaraknya antara pabrik pengelohan pupuk .

Menurut informasi warga sekitar, pemain kasus penyeludupan pupuk subsidi jenis urea oleh oknum agen distributor PIM sudah berlangsung lama tetapi hanya kali ini baru ditangkap polisi. Bahkan kasus itu tidak lagi menjadi aneh bagi warga sekitar Krueng Geukuh plus sudah menjadi rahasia umum yang dilakukan oleh mafia-mafia pupuk pelihara PT PIM, lapor warga kepada wartawan.

Meskipun pihak yang berwewenang mengetahui permainan para mafia penyeludupan pupuk subsidi yang merugikan Negara akan tetapi hanya diam. Kami pun jadi aneh ketika penangkapan kasus pupuk kali ini, kenapa sebelumnya sudah sekian lama dilakukan tanpa ada reaksi dari aparat terkait, ujar salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya di media.

Hasil penelusuran wartawan di salah satu gudang penampungan pupuk produksi PT PIM Lhokseumawe di Gampong Bangka Jaya atau sekitar 800 meter jaraknya antara Polsek setempat. Di gudang yang mencurigakan itu terdapat dua unit treuk tronton yang sudah terjebak tanah liat diduga untuk mengangkut pupuk seludupan. Di halaman gudang yang sudah dipasang police line ratusan karung pupuk urea bertumpuk. (dau/jmal)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Next

next page